MK-84

peggydeamer.com – Pada 16 Februari 2025, Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan penerimaan pengiriman bom berat MK-84 dari Amerika Serikat. Pengiriman ini terjadi setelah Presiden Donald Trump mencabut blokade ekspor yang sebelumnya diberlakukan oleh mantan Presiden Joe Biden. Blokade tersebut awalnya diterapkan karena kekhawatiran mengenai dampak penggunaan bom ini di area padat penduduk seperti Jalur Gaza.

Bom MK-84 adalah bom udara tanpa panduan seberat 2.000 pon (907 kg) yang mampu menembus hingga 15 inci (38 cm) logam atau 11 kaki (3,3 meter) beton, menciptakan radius ledakan yang luas. Bom ini dapat menyebabkan kerusakan signifikan, termasuk menciptakan kawah selebar 50 kaki (15 meter) dan sedalam 36 kaki (11 meter).

Keputusan untuk mencabut blokade ekspor ini diambil oleh Presiden Trump dengan alasan keyakinannya pada prinsip “perdamaian melalui kekuatan”. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk memperkuat aliansi antara Amerika Serikat dan Israel, terutama di tengah situasi gencatan senjata yang rapuh di Gaza yang bertujuan memungkinkan pertukaran tahanan antara kedua belah pihak.

Pengiriman bom MK-84 ini menambah daftar panjang bantuan militer yang telah diberikan Amerika Serikat kepada Israel sejak konflik dengan Hamas dimulai. Sejak awal konflik, Israel telah menerima lebih dari 76.000 ton peralatan militer, sebagian besar disuplai oleh Amerika Serikat.